"Komitmen Sosial Bukit Sunset Hill: Santunan untuk Anak Yatim dan Kaum Jompo di Sukabumi"

 


Agenda Sukabumi : Sore itu, di Kampung Ciseureuh Talang, suasana berbeda tampak di rumah orangtua Indra Saputra, sosok di balik kesuksesan Bukit Sunset Hill. Udara sejuk Gunungpuyuh seakan ikut menyambut kedatangan ratusan wajah-wajah penuh harap—anak yatim, kaum jompo, dan janda dari RW 11 dan RW 13. Mereka datang dengan langkah pelan, namun semangat di mata mereka tak bisa disembunyikan. Mereka menanti bukan hanya pemberian materi, tetapi sebuah perhatian yang seringkali tak mereka dapati di tengah gemuruh kehidupan.

Indra Saputra, pria yang dikenal sebagai pemilik objek wisata alam Bukit Sunset Hill, berdiri di antara mereka, menebar senyum hangat. Baginya, hari itu bukan sekadar acara seremonial. Santunan yang diberikan bukan hanya sekadar uang tunai—ini adalah wujud kepedulian kepada tanah tempat ia dilahirkan, kepada orang-orang yang tak pernah lepas dari kenangannya.

“Saya ingin usaha saya, Bukit Sunset Hill, bukan hanya memberikan manfaat ekonomi. Lebih dari itu, saya ingin hasilnya menjadi berkah dan bisa memberikan kebahagiaan kepada masyarakat, terutama di kampung halaman saya ini,” ucap Indra penuh haru.

Bukit Sunset Hill, yang terletak di Geopark Ciletuh, telah dikenal sebagai destinasi wisata alam favorit di Sukabumi. Namun bagi Indra, kecintaan pada alam bukan hanya soal memanfaatkan keindahannya untuk keuntungan, tetapi juga bagaimana menjaga dan berbagi dengan masyarakat sekitar. Itulah sebabnya, kegiatan sosial seperti ini sudah menjadi agenda bulanan. Di kawasan Cisantri, di mana usaha Bukit Sunset Hill berada, kegiatan serupa juga dilakukan, sebagai tanda bahwa komitmen sosial tak mengenal batas tempat.

Ketua RT setempat, Ferry Ciseureuh, mengungkapkan rasa syukurnya atas santunan yang diberikan. "Biasanya hanya satu RT, tapi kali ini dua RW sekaligus yang disantuni. Alhamdulillah, Pak H. Indra sangat peduli, dan ini sangat membantu, apalagi di masa-masa sulit seperti sekarang," tuturnya.

Santunan ini memang sederhana, berupa uang tunai, namun bagi mereka yang menerimanya, itu lebih dari sekadar bantuan materi. Itu adalah pengakuan, sebuah isyarat bahwa mereka tidak dilupakan. Bagi Indra, ini adalah caranya memberikan sesuatu kembali kepada masyarakat, mengembalikan kebaikan yang ia terima dari alam dan dari komunitas yang membesarkan namanya.

Hari itu, sore di Kampung Ciseureuh Talang tak hanya dipenuhi rasa syukur, tetapi juga harapan bahwa semangat berbagi seperti ini dapat terus hidup. Indra berharap, santunan ini bisa menjadi contoh bagi pelaku usaha lain, bahwa kesuksesan haruslah berbagi.

“Iya, kami berharap kegiatan ini terus berlangsung. Ini bukan tentang uang, ini tentang peduli. Semoga semua bisa merasakan keberkahan,” tutup Indra dengan senyum penuh makna.

Di bawah langit Sukabumi yang mulai kemerahan, ratusan orang kembali ke rumah masing-masing, membawa sesuatu yang lebih besar dari materi—rasa tenang dan lega, bahwa di tengah kehidupan yang keras, masih ada tangan-tangan yang peduli pada mereka.

Lebih lamaTerbaru

Posting Komentar